Rabu, 26 Juni 2024

AKREDITASI PDM (PAUD, DASAR & MENENGAH)

AKREDITASI PDM (PAUD, DASAR & MENENGAH)

 


  1. Instrumen Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah unduh
  2. Instrumen Akreditasi untuk Pendidikan Kesetaraan unduh
  3. Panduan Pelaksanaan Akreditasi Dikdasmen Tahun 2024 unduh
  4. Panduan Akreditasi untuk Asesor - Instrumen Akreditasi Dasmen unduh
  5. Panduan Pelatihan Asesor Tahun 2024 unduh
  6. Panduan Akreditasi Satuan Pendidikan Dikdas & Dikmen Tahun 2024 unduh
  7. Materi Pelatihan 2024 lihat ; Kelulusan Pelatihan 2024 unduh1, unduh2
  8. pelatihan luring link
  9. Suara ke Text link
  10. SK Automasi Tahap 1 (April 2024) unduh, Tahap 2 (Juli 2024) unduh
  11. Suara ke Teks link
  12. Web sispena link
  13. Berita Acara Visitasi unduh ; unduh1 ; unduh2 ;  Pakta Integritas Pelaksanaan Visitasi unduh ; Lembar Rekap Penggalian Data Format 4.3 unduh unduh1; Persiapan Penggalian Data_Pra Visitasi Format 3.2 unduh ; Format Sispena unduh
  14. Pelatihan Butir Kekhususan unduh
  15. Pembinaan Sekolah unduh
  16. Aplikasi Pak Karjono unduh
  17. Bukti Dukung Komponen 1, Komponen 2, Komponen 3. Mangga adaptasi dan Modifikasi
  18. Persiapan Akreditasi lihat
  19. Butir 1
    1. Indikator 1 (menciptakan interaksi yang setara dan saling menghargai antara guru dan murid.)
      1. SK (Surat Keputusan) Kepala Sekolah tentang penerapan budaya positif
      2. Kode Etik Guru dan Siswa yang menegaskan pentingnya interaksi yang setara dan saling menghormati
      3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang mencantumkan strategi pembelajaran partisipatif dan interaksi dialogis antara guru dan siswa
      4. Video atau foto dokumentasi saat proses pembelajaran yang menunjukkan interaksi aktif dan saling menghargai antara guru dan siswa
      5. Jurnal refleksi guru yang menunjukkan praktik komunikasi yang setara dan respons terhadap masukan siswa.
      6. Laporan atau dokumentasi kegiatan diskusi, debat, atau pembelajaran kolaboratif antara guru dan siswa
      7. Foto atau laporan kegiatan mentoring atau pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan guru dan siswa dalam interaksi sejajar
      8. Surat undangan, daftar hadir, dan dokumentasi kegiatan siswa dalam forum konsultasi atau pertemuan antara guru dan siswa untuk membahas kebijakan sekolah.
      9. Hasil survei kepuasan siswa tentang interaksi dengan guru yang menunjukkan adanya penghargaan dan kesetaraan
      10. Laporan hasil wawancara atau diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan siswa mengenai pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan guru
      11. Hasil asesmen sikap atau observasi terhadap praktik komunikasi guru dalam kelas.
      12. Dokumentasi unggahan di media sosial sekolah atau website sekolah yang menunjukkan interaksi positif antara guru dan siswa
      13. Artikel atau buletin sekolah yang melaporkan praktik komunikasi dan interaksi yang menghargai siswa.
    2. Indiaktor 2 (memberi perhatian kepada murid yang memerlukan dukungan lebih/khusus)
      1. Data hasil asesmen awal terhadap siswa yang memerlukan perhatian lebih (misalnya hasil asesmen diagnostik, laporan psikolog, atau catatan wali kelas)
      2. Rekapitulasi siswa yang menerima layanan bimbingan konseling atau pendampingan akademik
      3. Dokumen Individualized Education Program (IEP) untuk siswa berkebutuhan khusus
      4. Jadwal layanan bimbingan konseling dan daftar hadir siswa yang mendapatkan layanan tersebut.
      5. Laporan kegiatan remedial teaching bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
      6. Dokumentasi program tutor sebaya atau mentoring akademik bagi siswa yang membutuhkan dukungan lebih
      7. Laporan kegiatan home visit oleh guru atau wali kelas untuk siswa yang mengalami kendala dalam belajar.
      8. Hasil asesmen formatif dan sumatif yang menunjukkan perkembangan siswa setelah mendapat dukungan khusus.
      9. Survei kepuasan siswa dan orang tua terhadap layanan dukungan yang diberikan sekolah
      10. Dokumentasi foto atau video kegiatan dukungan akademik dan non-akademik bagi siswa yang memerlukan bantuan lebih.
      11. Artikel atau berita di website sekolah yang melaporkan kegiatan pendampingan siswa.
      12. Media sosial sekolah yang mempublikasikan program dukungan bagi siswa berkebutuhan khusus atau yang mengalami kesulitan belajar.
    3. Indiaktor 3 (memfasilitasi murid untuk mengembangkan kemampuan keterampilan sosial emosional)
      1. Program kerja Bimbingan dan Konseling (BK) terkait penguatan keterampilan sosial dan emosional.
      2. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan diskusi kelas, role-playing, atau problem-solving yang mendorong interaksi sosial yang sehat
      3. Pada RPP  dan atau Modul Ajar dan atau KOSP ang mencantumkan strategi pembelajaran berbasis penguatan keterampilan sosial-emosional, contoh Tehnik STOP atau Guru bercerita tentang tayangan video atau Guru memberikan motivasi pembelajaran sosial emosional dan menayangkan video tentang Kisah Isaac Newton. Guru meminta siswa menyatakan pendapatnya setelah menonton film tersebut
      4. Laporan hasil observasi guru tentang perkembangan keterampilan sosial-emosional siswa
      5. Dokumentasi kegiatan outbound, team-building, atau program pengembangan karakter
      6. Laporan kegiatan mentoring atau tutor sebaya yang membantu siswa dalam berinteraksi dan membangun empati.
      7. Jadwal dan laporan layanan bimbingan konseling yang membahas keterampilan sosial-emosional.
      8. Hasil asesmen psikologis atau survei tentang kecerdasan emosional siswa
      9. Program atau pelatihan keterampilan sosial bagi siswa, seperti manajemen emosi, resolusi konflik, dan komunikasi efektif.
      10. Hasil survei kepuasan siswa dan orang tua terhadap program pengembangan keterampilan sosial-emosional.
      11. Laporan perkembangan individu siswa terkait peningkatan keterampilan sosial dan emosional.
      12. Dokumentasi foto atau video kegiatan yang menunjukkan siswa berlatih keterampilan sosial-emosional.
      13. Artikel di website atau media sosial sekolah yang membahas program penguatan keterampilan sosial-emosional.
      14. Poster atau infografis yang dibuat sekolah tentang penguatan karakter dan kecerdasan emosional siswa
    4. Indiaktor 4 (memberikan umpan balik yang membangun kepercayaan diri murid bahwa kemampuan dirinya dapat terus berkembang ketika ia mau berusaha)
      1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang mencantumkan strategi pemberian umpan balik positif dan reflektif bagi siswa.
      2. Contoh hasil pekerjaan siswa yang diberikan umpan balik tertulis atau lisan yang mendorong perkembangan dirinya.
      3. Dokumentasi praktik refleksi siswa, seperti jurnal belajar atau portofolio yang mencatat perkembangan keterampilan mereka.
      4. Jadwal dan laporan layanan bimbingan konseling yang memberikan motivasi kepada siswa agar percaya pada kemampuannya.
      5. Dokumentasi sesi motivasi atau konseling kelompok tentang growth mindset dan pentingnya usaha dalam mencapai keberhasilan.
      6. Hasil survei atau wawancara dengan siswa tentang bagaimana mereka merespons umpan balik yang diberikan.
      7. Hasil asesmen formatif yang dilengkapi dengan umpan balik guru untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
      8. Hasil survei kepuasan siswa terhadap umpan balik yang diberikan oleh guru.
      9. Laporan monitoring dan evaluasi efektivitas pemberian umpan balik oleh guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa.
      10. Dokumentasi kegiatan penghargaan dan apresiasi bagi siswa atas usaha dan perkembangan mereka, seperti sertifikat Most Improved Student atau penghargaan atas usaha yang gigih.
      11. Laporan atau foto kegiatan mentoring atau tutor sebaya yang membantu siswa meningkatkan kepercayaan diri mereka.
      12. Dokumentasi kegiatan refleksi kelompok atau diskusi kelas tentang pentingnya usaha dalam mencapai keberhasilan.
      13. Dokumentasi foto atau video yang menunjukkan guru memberikan umpan balik positif kepada siswa.
      14. Artikel di website atau media sosial sekolah yang membahas pentingnya umpan balik positif dalam pengembangan diri siswa.
      15. Poster atau infografis yang dibuat sekolah tentang prinsip growth mindset dan bagaimana usaha dapat meningkatkan kemampuan siswa.
  20. Butir 2
    1. Indikator 1 (menyusun kesepakatan kelas secara partisipatif.)
      1. Notulen atau berita acara diskusi kelas yang mencatat proses penyusunan kesepakatan kelas secara partisipatif.
      2. Daftar hadir siswa yang mengikuti diskusi penyusunan kesepakatan kelas.
      3. Foto atau video dokumentasi kegiatan musyawarah kelas dalam menyusun aturan dan norma kelas.
      4. Lembar kerja atau hasil brainstorming siswa yang menunjukkan ide dan saran mereka dalam penyusunan kesepakatan kelas.
      5. Poster atau dokumen tertulis yang memuat kesepakatan kelas yang telah disepakati bersama
      6. Pada RPP  dan atau Modul Ajar dan atau KOSP, ada Guru mengingatkan kembali kesepakatan kelas yang dibuat atau awal pembelajaran semester gruu bersama siswa menyusun kesepakatan kelas 
      7. Foto atau dokumen kesepakatan kelas yang ditempel di dalam ruang kelas sebagai pengingat.
      8. Jurnal refleksi siswa atau guru tentang penerapan kesepakatan kelas dalam kehidupan sehari-hari.
      9. Hasil survei atau wawancara dengan siswa tentang efektivitas kesepakatan kelas dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
      10. Laporan evaluasi dan tindak lanjut terhadap kesepakatan kelas, termasuk revisi yang dilakukan berdasarkan umpan balik siswa dan guru.
      11. Artikel atau berita di website sekolah tentang penerapan kesepakatan kelas berbasis partisipasi.
      12. Dokumentasi unggahan di media sosial sekolah yang menampilkan proses atau hasil penyusunan kesepakatan kelas.
      13. Video testimoni siswa dan guru tentang manfaat kesepakatan kelas dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.
    2. Indikator 2 (tidak menggunakan tindakan agresif, baik secara verbal dan nonverbal dalam mengelola perilaku murid.)
      1. Jurnal siswa atau refleksi pribadi tentang pengalaman mereka dalam menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
      2. Hasil asesmen sosial-emosional siswa yang menunjukkan dampak positif dari pendekatan non-agresif dalam pengelolaan perilaku.
      3. Survei kepuasan siswa dan orang tua tentang lingkungan sekolah yang aman dan bebas kekerasan.
      4. Laporan monitoring dan evaluasi tentang efektivitas kebijakan disiplin positif dalam mengelola perilaku siswa.
      5. Notulen rapat guru dan tenaga kependidikan yang membahas strategi menangani perilaku siswa secara konstruktif tanpa kekerasan.
      6. Laporan tindak lanjut kasus kedisiplinan yang menunjukkan pendekatan edukatif dan pembinaan karakter tanpa hukuman fisik atau verbal yang merendahkan.
      7. Foto atau video dokumentasi kegiatan sekolah yang menunjukkan interaksi positif antara guru dan siswa dalam mengelola perilaku.
      8. Artikel di website sekolah atau media sosial yang menampilkan praktik disiplin positif dan pendekatan non-agresif dalam mendidik siswa.
      9. Poster atau infografis di lingkungan sekolah yang menampilkan prinsip-prinsip komunikasi asertif dan penyelesaian konflik secara damai.
    3. Indikator 3 (mendorong terbangunnya perilaku positif murid berbasis tanggung jawab dan konsekuensi)
      1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang mencantumkan strategi pembelajaran berbasis tanggung jawab dan refleksi terhadap konsekuensi tindakan.
      2. Hasil refleksi siswa berupa jurnal atau catatan tentang perilaku dan konsekuensi yang mereka alami.
      3. Dokumentasi diskusi kelas tentang pentingnya tanggung jawab dan konsekuensi dalam kehidupan sehari-hari.
      4. Poster atau infografis di kelas/sekolah yang mengingatkan siswa tentang tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan mereka.
      5. Laporan bimbingan konseling yang menampilkan pendekatan berbasis tanggung jawab dalam menangani pelanggaran siswa.
      6. Catatan atau jurnal guru tentang penerapan konsekuensi logis dan edukatif di kelas.
      7. Dokumentasi program tugas sosial atau tanggung jawab siswa sebagai konsekuensi edukatif dari tindakan mereka (misalnya, membantu membersihkan kelas setelah terlambat masuk).
      8. Hasil survei atau wawancara dengan siswa tentang pemahaman mereka terhadap konsep tanggung jawab dan konsekuensi.
      9. Laporan monitoring dan evaluasi program disiplin positif, mencakup efektivitas strategi yang diterapkan.
      10. Notulen rapat guru dan tenaga kependidikan yang membahas keberhasilan dan tantangan dalam membangun perilaku positif siswa.
      11. Laporan kegiatan pengabdian sosial siswa yang menunjukkan implementasi tanggung jawab dalam kehidupan nyata.
      12. Foto atau video kegiatan refleksi kelompok tentang pengalaman siswa dalam menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.
      13. Artikel di website sekolah atau media sosial tentang praktik disiplin positif berbasis tanggung jawab dan konsekuensi.
      14. Video testimoni siswa dan guru yang membahas pengalaman mereka dalam menerapkan konsep tanggung jawab dan konsekuensi di sekolah.
      15. Poster atau infografis digital yang menampilkan prinsip-prinsip disiplin positif dan konsekuensi logis.
    4. Indiaktor 4 (membangun suasana belajar yang berfokus pada aktivitas belajar)
      1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang mencantumkan metode pembelajaran berbasis aktivitas, seperti diskusi kelompok, eksperimen, project-based learning, atau simulasi.
      2. Dokumentasi asesmen formatif yang menunjukkan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar, seperti hasil kerja proyek, jurnal refleksi, dan lembar observasi guru.
      3. Buku catatan atau jurnal siswa yang menunjukkan partisipasi mereka dalam aktivitas pembelajaran.
      4. Foto atau video dokumentasi kegiatan pembelajaran aktif di dalam dan luar kelas.
      5. Hasil penugasan siswa berupa proyek, laporan, presentasi, atau produk lain yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam proses belajar.
      6. Dokumentasi penggunaan media pembelajaran seperti alat peraga, video edukatif, teknologi digital, dan bahan ajar berbasis interaktif.
      7. Daftar koleksi perpustakaan dan sumber belajar digital yang mendukung aktivitas pembelajaran mandiri dan kolaboratif.
      8. Jurnal atau refleksi siswa tentang pengalaman mereka dalam menggunakan media pembelajaran dalam aktivitas belajar.
      9. Foto atau video tata ruang kelas yang mendukung pembelajaran aktif, seperti pengaturan meja untuk diskusi kelompok, sudut literasi, atau papan refleksi siswa.
      10. Dokumentasi aturan kelas dan kesepakatan belajar yang mendorong siswa untuk fokus dalam aktivitas belajar.
      11. Hasil survei atau wawancara siswa dan guru tentang suasana belajar yang mendukung aktivitas pembelajaran.
      12. Artikel di website sekolah atau media sosial yang menampilkan kegiatan belajar aktif di sekolah.
      13. Poster atau infografis digital tentang strategi pembelajaran aktif yang diterapkan di sekolah.
      14. Video testimoni siswa dan guru tentang pengalaman mereka dalam aktivitas belajar yang berfokus pada eksplorasi dan pemecahan masalah.
  21. Butir 3
    1. Indikator 1 (merumuskan tujuan pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum sekolah)
      1. Dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang mencakup visi, misi, tujuan pendidikan, serta struktur kurikulum sekolah.
      2. Silabus yang memuat tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku (misalnya, Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013).
      3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau Modul Ajar, yang mencantumkan tujuan pembelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran dalam kurikulum.
      4. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) atau Capaian Pembelajaran (CP) berdasarkan kurikulum nasional yang diadaptasi ke dalam program pembelajaran sekolah.
      5. Dokumentasi penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) yang menunjukkan keterkaitan antar materi dalam satu fase pembelajaran.
      6. Notulen rapat penyusunan kurikulum sekolah yang membahas perumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum nasional.
      7. Daftar hadir guru dalam workshop atau pelatihan penyusunan tujuan pembelajaran.
      8. Dokumentasi pelatihan pengembangan perangkat ajar yang berkaitan dengan perumusan tujuan pembelajaran berbasis kurikulum.
      9. Laporan kegiatan pengembangan kurikulum yang menunjukkan adaptasi kurikulum nasional dengan kebutuhan sekolah.
      10. Buku agenda mengajar guru yang mencantumkan tujuan pembelajaran dalam setiap pertemuan.
      11. Hasil observasi atau supervisi kelas yang mencatat keterkaitan tujuan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran di kelas.
      12. Dokumentasi asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
      13. Lembar refleksi siswa atau jurnal belajar yang menunjukkan pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran.
    2. Indikator 2 (melakukan asesmen dengan menggunakan cara yang beragam.)
      1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau Modul Ajar yang mencantumkan berbagai metode asesmen, seperti asesmen proyek, presentasi, wawancara, observasi, jurnal refleksi, dan asesmen berbasis teknologi.
      2. Dokumentasi perencanaan asesmen formatif dan sumatif, termasuk rubrik penilaian dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
      3. Pemetaan Kompetensi dan Asesmen yang menunjukkan bagaimana berbagai teknik asesmen digunakan untuk mengukur kompetensi siswa.
      4. Dokumen hasil asesmen diagnostik yang digunakan untuk memahami kesiapan dan kebutuhan belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai.
      5. Hasil asesmen formatif dalam berbagai bentuk, seperti kuis interaktif, refleksi siswa, peer assessment, atau asesmen berbasis observasi.
      6. Dokumentasi asesmen proyek yang mencakup laporan, produk, presentasi, atau karya siswa.
      7. Portofolio siswa yang berisi kumpulan hasil kerja siswa dari berbagai asesmen (esai, laporan, video, infografis, atau jurnal refleksi).
      8. Hasil asesmen berbasis teknologi, seperti ujian berbasis komputer, Google Form, Quizizz, atau platform pembelajaran digital lainnya.
      9. Lembar observasi guru yang menunjukkan asesmen berbasis perilaku, keterampilan sosial, atau asesmen dalam pembelajaran berbasis praktik.
      10. Artikel di website sekolah atau media sosial yang menampilkan inovasi asesmen beragam yang diterapkan di sekolah.
      11. Foto atau video dokumentasi proses asesmen, seperti asesmen berbasis proyek, diskusi kelompok, atau presentasi siswa.
      12. Infografis atau poster di lingkungan sekolah yang menjelaskan berbagai metode asesmen yang digunakan oleh guru.
    3. Indikator 3 (menggunakan hasil asesmen untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan belajar murid)
      1. Dokumentasi hasil asesmen diagnostik yang digunakan untuk memahami kesiapan dan kebutuhan belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai.
      2. Laporan analisis hasil asesmen formatif yang menggambarkan kemajuan siswa dan strategi penyesuaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
      3. Grafik atau tabel analisis hasil ujian atau asesmen yang menunjukkan distribusi capaian siswa dan rencana tindak lanjutnya.
      4. Hasil asesmen individu siswa dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan siswa dalam pembelajaran.
      5. Laporan pemetaan kebutuhan belajar siswa berdasarkan hasil asesmen yang mencerminkan kelompok siswa dengan kesulitan tertentu atau siswa yang memerlukan tantangan lebih lanjut.
      6. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau Modul Ajar yang telah disesuaikan berdasarkan hasil asesmen siswa.
      7. Dokumentasi diferensiasi pembelajaran yang menunjukkan bagaimana guru menyesuaikan metode atau materi ajar sesuai dengan kebutuhan siswa.
      8. Program remedial dan pengayaan yang dirancang berdasarkan analisis hasil asesmen, seperti bimbingan tambahan untuk siswa yang mengalami kesulitan atau proyek eksploratif bagi siswa yang unggul.
      9. Jurnal refleksi siswa atau guru tentang bagaimana asesmen membantu dalam memahami kebutuhan belajar siswa.
      10. Bukti pelaksanaan one-on-one coaching atau bimbingan individu bagi siswa berdasarkan hasil asesmen.
    4. Indikator 4 (menggunakan hasil asesmen sebagai dasar untuk merancang pembelajaran)
      1. Dokumentasi hasil asesmen diagnostik yang digunakan untuk memahami kesiapan dan kebutuhan belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai.
      2. Grafik atau tabel analisis hasil asesmen yang menunjukkan distribusi capaian siswa dan rencana tindak lanjutnya.
      3. Laporan analisis hasil ujian atau asesmen formatif yang menggambarkan pemetaan kompetensi siswa.
      4. Pemetaan kebutuhan belajar siswa berdasarkan hasil asesmen yang mencerminkan kelompok siswa dengan kesulitan tertentu atau siswa yang memerlukan tantangan lebih lanjut.
      5. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau Modul Ajar yang menunjukkan bahwa strategi pembelajaran telah disesuaikan berdasarkan hasil asesmen siswa.
      6. Dokumentasi diferensiasi pembelajaran yang menunjukkan bagaimana guru menyesuaikan metode atau materi ajar sesuai dengan kebutuhan siswa.
      7. Program remedial dan pengayaan yang dirancang berdasarkan analisis hasil asesmen, seperti bimbingan tambahan untuk siswa yang mengalami kesulitan atau proyek eksploratif bagi siswa yang unggul.
      8. Jurnal refleksi guru yang menunjukkan bagaimana hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan strategi pembelajaran.
      9. Dokumentasi pelaksanaan pembelajaran yang telah disesuaikan berdasarkan hasil asesmen, seperti laporan observasi kelas atau catatan refleksi guru.
      10. Notulen rapat guru yang membahas hasil asesmen dan strategi perbaikan pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa.
      11. Laporan refleksi siswa tentang pengalaman belajar mereka setelah penyesuaian pembelajaran berdasarkan hasil asesmen.
    5. Indikator 5 (merancang kegiatan pembelajaran yang selaras dengan tujuan pembelajaran)
      1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang mencantumkan tujuan pembelajaran serta strategi pembelajaran yang digunakan.
      2. Pemetaan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang menunjukkan keterkaitan antara materi pembelajaran dan capaian yang diharapkan.
      3. Silabus atau Perangkat Ajar yang memuat tujuan pembelajaran yang jelas dan kegiatan pembelajaran yang sesuai.
      4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Modul Ajar yang menunjukkan keselarasan antara tujuan pembelajaran, metode, dan asesmen.
      5. Jurnal atau agenda mengajar guru yang mencatat kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirancang.
      6. Dokumentasi pelaksanaan pembelajaran (foto, video, atau laporan observasi kelas) yang menunjukkan keselarasan antara tujuan dan aktivitas pembelajaran.
      7. Hasil kerja siswa (lembar tugas, proyek, atau portofolio) yang menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran telah dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
      8. Laporan hasil asesmen formatif dan sumatif yang menunjukkan bahwa evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan pembelajaran.
    6. Indikator 6 (melibatkan murid secara aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, dan asesmen dengan menggunakan beragam pendekatan dan cara yang sesuai)
      1. Dokumentasi diskusi kelas atau kontrak belajar di mana murid berpartisipasi dalam menentukan tujuan pembelajaran.
      2. Jurnal refleksi siswa yang berisi harapan mereka terhadap pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai.
      3. Dokumen kesepakatan kelas yang mencantumkan tujuan pembelajaran yang disepakati bersama.
      4. Hasil survei atau wawancara dengan murid tentang pengalaman mereka dalam menentukan tujuan belajar.
      5. Dokumentasi brainstorming atau diskusi kelas tentang metode belajar yang diinginkan siswa.
      6. RPP atau Modul Ajar yang menunjukkan fleksibilitas dalam pemilihan aktivitas berdasarkan masukan siswa.
      7. Foto atau video kegiatan belajar yang bervariasi, seperti diskusi kelompok, proyek, pembelajaran berbasis permainan (game-based learning), atau pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning).
      8. Hasil kerja siswa dalam bentuk proyek atau tugas kreatif, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki peran dalam merancang kegiatan belajar.
      9. Dokumentasi diskusi kelas atau kontrak asesmen di mana murid berpartisipasi dalam memilih metode asesmen yang sesuai.
      10. Rubrik penilaian yang dikembangkan bersama murid, menunjukkan bahwa mereka memahami kriteria keberhasilan.
      11. Portofolio siswa yang mencerminkan pilihan mereka dalam menampilkan hasil belajar.
      12. Bukti asesmen alternatif, seperti asesmen berbasis proyek, presentasi, refleksi diri, atau peer assessment.
  22. Butir 4
    1. Indikator 1 (memfasilitasi murid untuk menguatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan untuk membentuk akhlak yang mulia melalui beragam pengalaman belajar)
      1. Dokumentasi kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, seperti refleksi spiritual dalam pelajaran sains, sosial, atau seni.
      2. Jurnal atau catatan refleksi siswa mengenai pengalaman belajar yang memperkuat keimanan dan akhlak.
      3. Buku catatan ibadah siswa yang digunakan untuk memantau kebiasaan ibadah harian di sekolah dan di rumah.
      4. Foto atau video kegiatan keagamaan yang dilakukan di sekolah, seperti doa bersama, kajian keagamaan, pesantren kilat, atau kegiatan amal.
      5. Dokumentasi kegiatan peringatan hari besar keagamaan, seperti Maulid Nabi, Natal, Waisak, Nyepi, atau perayaan lainnya sesuai agama masing-masing siswa.
      6. Bukti kolaborasi dengan tokoh agama atau lembaga keagamaan, misalnya dalam bentuk ceramah, mentoring, atau bimbingan keagamaan.
      7. Program pembiasaan nilai-nilai moral, seperti program "Jumat Berkah" (berbagi makanan), gerakan infaq dan sedekah, atau kegiatan sosial lainnya.
      8. Dokumentasi program pembelajaran berbasis proyek (PBL) yang berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial, seperti bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan, atau aksi lingkungan berbasis nilai-nilai keagamaan.
      9. Portofolio siswa yang menunjukkan penerapan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, seperti laporan kegiatan ibadah atau proyek sosial berbasis nilai agama.
      10. Kegiatan mentoring atau bimbingan konseling berbasis nilai keimanan untuk membantu siswa membentuk akhlak mulia dan mengatasi tantangan moral.
      11. Artikel di website sekolah atau media sosial yang menampilkan kegiatan keagamaan dan pembentukan akhlak mulia.
      12. Infografis atau poster di lingkungan sekolah yang berisi ajakan untuk memperkuat nilai-nilai ketakwaan dan akhlak.
      13. Video dokumentasi kegiatan pembelajaran dan pengalaman spiritual siswa dalam berbagai mata pelajaran atau kegiatan sekolah.
    2. Indikator 2 (memfasilitasi murid untuk menguatkan kecintaan terhadap sejarah, kekayaan budaya, alam Indonesia, pemikiran, dan karya anak bangsa melalui pengalaman belajar yang beragam)
      1. Dokumentasi pembelajaran berbasis proyek (PBL) atau pembelajaran kontekstual yang menekankan eksplorasi sejarah, budaya, dan karya anak bangsa.
      2. Hasil karya siswa dalam bentuk esai, artikel, laporan, atau presentasi tentang sejarah, budaya, dan kekayaan alam Indonesia.
      3. Dokumentasi pembelajaran di luar kelas, seperti kunjungan ke situs sejarah, museum, cagar budaya, atau wisata alam.
      4. Portofolio siswa yang menunjukkan keterlibatan dalam kegiatan berbasis budaya, seperti pembuatan batik, tari tradisional, atau musik daerah.
      5. Laporan hasil penelitian siswa tentang sejarah dan budaya lokal dalam bentuk jurnal atau laporan eksplorasi budaya.
      6. Buku hasil refleksi siswa tentang pengalaman belajar mereka terkait sejarah, budaya, atau alam Indonesia.
      7. Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler berbasis budaya dan sejarah, seperti seni tari, musik tradisional, teater, atau komunitas pencinta sejarah.
      8. Program sekolah berbasis kearifan lokal, seperti festival budaya, perayaan hari besar nasional, atau pameran budaya.
      9. Kegiatan kolaborasi dengan komunitas budaya dan sejarah, seperti kerja sama dengan seniman lokal, budayawan, atau sejarawan.
      10. Dokumentasi kegiatan sekolah dalam peringatan hari-hari nasional dan budaya, seperti Hari Pahlawan, Hari Kartini, atau Hari Batik Nasional.
      11. Kegiatan aksi lingkungan dan eksplorasi alam, seperti program konservasi lingkungan, gerakan tanam pohon, atau kegiatan eksplorasi ekosistem.
      12. Laporan observasi siswa dalam mengikuti kegiatan budaya dan sejarah oleh guru atau wali kelas.
    3. Indikator 3 (memfasilitasi murid untuk mengembangkan keingintahuan, serta kecintaan akan ilmu pengetahuan melalui pengalaman belajar yang bermakna dan reflektif)
      1. Dokumentasi pembelajaran berbasis inkuiri (IBL) atau proyek (PBL) yang menantang siswa untuk bertanya, mengeksplorasi, dan menemukan solusi.
      2. Jurnal refleksi siswa yang mencerminkan pengalaman mereka dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
      3. Portofolio siswa berisi proyek penelitian, eksperimen, atau eksplorasi ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
      4. Dokumentasi diskusi kelas atau debat ilmiah yang melatih keterampilan berpikir kritis dan reflektif.
      5. Foto atau video kegiatan laboratorium, eksplorasi lapangan, atau kegiatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
      6. Hasil karya siswa dalam bentuk infografis, poster ilmiah, atau laporan penelitian tentang topik yang mereka eksplorasi.
      7. Dokumen asesmen formatif dan sumatif yang menilai keingintahuan dan pemahaman ilmiah siswa.
      8. Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler berbasis ilmu pengetahuan, seperti klub sains, robotika, jurnalistik, astronomi, atau literasi.
      9. Partisipasi siswa dalam lomba-lomba akademik, seperti olimpiade sains, debat ilmiah, atau kompetisi penelitian.
      10. Kerja sama dengan perguruan tinggi atau lembaga riset dalam program pengenalan dunia sains dan teknologi.
      11. Kunjungan ke pusat ilmu pengetahuan, laboratorium, museum, atau lembaga penelitian sebagai bagian dari pengalaman belajar.
      12. Artikel di website sekolah atau media sosial yang menampilkan kegiatan eksplorasi ilmu pengetahuan oleh siswa.
      13. Infografis atau poster di lingkungan sekolah yang mendorong budaya berpikir ilmiah dan reflektif.
      14. Video dokumentasi proyek penelitian, percobaan, atau diskusi ilmiah siswa.
    4. Indikator 4 (memfasilitasi murid untuk mengembangkan kemampuan bernalar dan memecahkan masalah melalui strategi pembelajaran yang mendorong murid berani bertanya, mau mencoba, dan berkarya)
      1. Dokumentasi pembelajaran berbasis inkuiri (IBL), berbasis proyek (PBL), dan berbasis masalah (PBL/Problem-Based Learning).
      2. Portofolio siswa yang menunjukkan hasil eksplorasi, eksperimen, atau proyek yang menekankan pemecahan masalah nyata.
      3. Jurnal refleksi siswa tentang proses berpikir dan langkah-langkah pemecahan masalah yang mereka lakukan.
      4. Dokumentasi diskusi kelas atau debat ilmiah yang menunjukkan keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.
      5. Hasil karya siswa dalam bentuk model, prototipe, eksperimen, atau proyek inovatif.
      6. Lembar asesmen formatif dan sumatif yang menilai kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa.
      7. Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler berbasis sains, teknologi, kewirausahaan, atau inovasi, seperti klub sains, robotika, coding, jurnalistik, atau wirausaha muda.
      8. Partisipasi siswa dalam lomba akademik dan inovasi, seperti olimpiade sains, lomba debat, kompetisi penelitian, atau hackathon.
      9. Kunjungan edukatif ke perusahaan, industri, atau pusat penelitian yang mendukung pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
      10. Kolaborasi dengan komunitas akademik dan profesional untuk mendukung eksplorasi siswa dalam menciptakan solusi bagi permasalahan nyata.
      11. Artikel di website sekolah atau media sosial yang menampilkan kegiatan eksplorasi, penelitian, dan inovasi oleh siswa.
      12. Infografis atau poster di lingkungan sekolah yang mempromosikan budaya berpikir kritis dan pemecahan masalah.
      13. Video dokumentasi proyek penelitian, eksperimen, dan karya inovatif siswa.
    5. Indikator 5 (memfasilitasi pembelajaran yang mendorong murid melakukan refleksi keterhubungan pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata untuk dapat berperan dan memberikan manfaat di lingkungannya)
      1. Dokumentasi pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan berbasis pengalaman yang menunjukkan bagaimana siswa menghubungkan teori dengan realitas sosial dan lingkungan.
      2. Portofolio siswa berisi laporan refleksi tentang bagaimana pembelajaran berdampak pada kehidupan mereka dan komunitas sekitar.
      3. Jurnal refleksi siswa tentang pengalaman mereka dalam mengaplikasikan pembelajaran di lingkungan nyata.
      4. Hasil karya siswa dalam bentuk artikel, laporan, infografis, atau video dokumentasi yang menunjukkan keterkaitan pembelajaran dengan kehidupan nyata.
      5. Dokumentasi praktik baik (best practices) yang dilakukan siswa untuk memberikan solusi atas masalah sosial atau lingkungan.
      6. Lembar asesmen formatif dan sumatif yang menilai kemampuan siswa dalam merefleksikan hubungan pembelajaran dengan kehidupan nyata.
      7. Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler berbasis aksi nyata, seperti klub peduli lingkungan, kewirausahaan sosial, atau komunitas sosial sekolah.
      8. Partisipasi siswa dalam program pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial, seperti kerja bakti, kampanye kesadaran lingkungan, atau edukasi masyarakat.
      9. Kunjungan ke institusi atau komunitas sosial yang mendukung pembelajaran berbasis pengalaman, seperti panti asuhan, bank sampah, atau UMKM lokal.
      10. Kerja sama dengan pihak eksternal, seperti pemerintah daerah, LSM, atau perusahaan dalam program pembelajaran berbasis layanan masyarakat (Service Learning).
  23. Butir 5
    1. Indikator 1 (memberi waktu dan kesempatan bagi guru dan tenaga kependidikan untuk melakukan refleksi kinerja secara rutin)
      1. Dokumentasi pelaksanaan supervisi akademik dan tindak lanjutnya dalam bentuk refleksi individu atau kelompok.
      2. Laporan hasil coaching dan mentoring antara guru senior dan guru muda dalam melakukan refleksi kinerja.
      3. Sertifikat atau daftar keikutsertaan guru dan tenaga kependidikan dalam pelatihan, lokakarya, atau seminar yang membahas peningkatan kualitas kinerja.
      4. Hasil wawancara atau studi kasus tentang perubahan strategi mengajar setelah refleksi kinerja.
      5. Laporan hasil refleksi kinerja guru, yang berisi catatan pengalaman mengajar, tantangan, serta rencana perbaikan.
      6. Dokumentasi sesi diskusi atau pelatihan reflektif, misalnya dalam bentuk foto, rekaman video, atau laporan kegiatan.
      7. Portofolio pengembangan profesional guru dan tenaga kependidikan, yang mencakup refleksi dari hasil supervisi akademik dan pembelajaran.
      8. Hasil survei kepuasan guru dan tenaga kependidikan terhadap kebijakan refleksi kinerja di sekolah.
      9. Mengisi Link google Form No. 9 - 10
    2. Indikator 2 (melakukan kegiatan evaluasi kinerja secara berkala kepada guru dan tenaga kependidikan)
      1. Instrumen evaluasi kinerja guru dan tenaga kependidikan, seperti rubrik penilaian kinerja berbasis kompetensi.
      2. Hasil supervisi akademik dan administratif, yang mencatat kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dari kinerja guru dan tenaga kependidikan.
      3. Laporan hasil evaluasi kinerja guru dan tenaga kependidikan, yang memuat umpan balik dari kepala sekolah, rekan sejawat, atau peserta didik.
      4. Dokumentasi rapat evaluasi kinerja dalam bentuk notulen, daftar hadir, foto, atau rekaman video.
      5. Portofolio guru yang mencerminkan peningkatan profesionalisme berdasarkan evaluasi berkala.
      6. Rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi, misalnya pelatihan, bimbingan teknis, atau pendampingan bagi guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
      7. Dokumentasi pelaksanaan coaching dan mentoring antara guru senior dan guru junior sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi.
      8. Sertifikat atau daftar keikutsertaan guru dalam pelatihan, lokakarya, atau program peningkatan kompetensi berdasarkan hasil evaluasi.
      9. Hasil refleksi individu atau kelompok tentang evaluasi kinerja dan perbaikannya.
      10. Survei kepuasan guru dan tenaga kependidikan terhadap sistem evaluasi kinerja yang diterapkan di sekolah.
      11. Hasil wawancara dengan guru dan tenaga kependidikan tentang dampak evaluasi kinerja terhadap peningkatan profesionalisme mereka.
      12. Mengisi Link google form no. 2
    3. Indikator 3 (memastikan guru memiliki dokumen rencana pengembangan profesional diri berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan refleksi)
      1. Dokumen rencana pengembangan profesional individu (PPI) guru, yang mencakup:
        1. Hasil evaluasi kinerja dan refleksi diri.
        2. Target peningkatan kompetensi.
        3. Rencana kegiatan yang akan diikuti (pelatihan, seminar, workshop, penelitian tindakan kelas, dll.).
        4. Indikator keberhasilan dan timeline pelaksanaan.
      2. Laporan refleksi guru setelah mengikuti evaluasi kinerja dan pengembangan profesional, yang menggambarkan perubahan strategi mengajar atau peningkatan kompetensi yang telah dilakukan.
      3. Dokumentasi pertemuan antara kepala sekolah atau pengawas dengan guru terkait rencana pengembangan profesional, dalam bentuk notulen, daftar hadir, atau rekaman diskusi.
      4. Portofolio profesional guru, yang berisi bukti keikutsertaan dalam program pengembangan, seperti sertifikat pelatihan, laporan kegiatan, atau publikasi karya ilmiah.
      5. Dokumen Rencana Strategis Sekolah (Renstra) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang mencantumkan program pengembangan profesional guru.
      6. Jadwal dan mekanisme penyusunan serta evaluasi rencana pengembangan profesional guru, misalnya setiap awal tahun ajaran atau setelah proses supervisi.
      7. Hasil Rekap dari Link google form No. 2
    4. Indikator 4 (mengembangkan program pengembangan profesional guru yang berdampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran)
      1. Dokumentasi keikutsertaan guru dalam pelatihan, lokakarya, seminar, atau pendidikan lanjutan, seperti daftar hadir, sertifikat, foto kegiatan, atau laporan pelaksanaan.
      2. Portofolio profesional guru, yang mencakup:
        1. Rencana pengembangan kompetensi.
        2. Bukti keikutsertaan dalam program pengembangan.
        3. Refleksi pribadi tentang hasil pelatihan dan dampaknya pada pembelajaran.
      3. Laporan hasil kegiatan pengembangan profesional, misalnya implementasi strategi pembelajaran baru di kelas setelah mengikuti pelatihan.
      4. Dokumentasi sesi diskusi, coaching, dan mentoring antar guru, yang menunjukkan adanya transfer ilmu dan praktik baik dalam pembelajaran.
      5. Jadwal pelaksanaan program pengembangan profesional guru, baik yang diadakan oleh sekolah maupun pelatihan eksternal.
      6. Dokumen Sertifikat guru
      7. Dokumen surat perintah tugas dari Kepala Sekolah (Materi nya mengikuti tugas)
  24. Butir 6
    1. Indikator 1 (memiliki visi dan misi yang jelas dan mengomunikasikan kepada pemangku kepentingan)
      1. Dokumen visi dan misi sekolah yang telah ditetapkan dan disahkan oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah.
      2. SK (Surat Keputusan) Kepala Sekolah tentang penetapan visi dan misi sekolah.
      3. Dokumentasi proses penyusunan visi dan misi, termasuk keterlibatan guru, siswa, orang tua, komite sekolah, dan masyarakat.
      4. Papan visi dan misi yang dipajang di area strategis sekolah, seperti ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, dan gerbang sekolah.
      5. Penyampaian visi dan misi melalui website resmi sekolah atau media sosial sekolah.
      6. Dokumentasi rapat atau sosialisasi visi dan misi kepada pemangku kepentingan, seperti notulen rapat, daftar hadir, atau foto kegiatan.
      7. Buku panduan sekolah atau profil sekolah yang mencantumkan visi dan misi sekolah.
      8. Penyampaian visi dan misi dalam kegiatan rutin sekolah, seperti upacara bendera, rapat dewan guru, dan pertemuan orang tua/wali murid.
      9. Program kerja sekolah yang mengacu pada visi dan misi dalam dokumen Rencana Strategis Sekolah (Renstra), Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).
      10. Kurikulum sekolah yang disusun berdasarkan visi dan misi, dengan indikator pencapaian yang jelas.
      11. Dokumentasi kegiatan sekolah yang mencerminkan penerapan visi dan misi, seperti program pembinaan karakter, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembelajaran berbasis proyek.
      12. Dokumentasi kajian atau refleksi periodik terhadap visi dan misi sekolah, termasuk hasil rapat evaluasi bersama pemangku kepentingan.
      13. Survei atau wawancara dengan siswa, guru, orang tua, dan masyarakat tentang pemahaman mereka terhadap visi dan misi sekolah.
      14. Laporan perubahan atau pengembangan visi dan misi sekolah berdasarkan hasil evaluasi dan masukan dari pemangku kepentingan.
      15. Sosialisasi Visi Misi terhadap Orang Tua, Siswa,  Guru, & Sosial media (Orang Tua Ketika Datang kesekolah Mengisi Daftar Hadir)
      16. Foto Kegiatan kunjungan orang Tua ke BIBS
    2. Indikator 2 (membangun komunikasi dan interaksi antarwarga secara berkala)
      1. Dokumen Rencana Strategis Sekolah (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang mencantumkan program kemitraan dengan orang tua.
      2. Dokumentasi rapat rutin antarwarga sekolah, seperti:
        1. Rapat dewan guru (notulen, daftar hadir, foto).
        2. Rapat koordinasi kepala sekolah dengan tenaga kependidikan.
        3. Rapat komite sekolah dan orang tua/wali siswa.
        4. Rapat OSIS dan organisasi siswa lainnya.
      3. Jadwal pertemuan rutin antara pihak sekolah dan orang tua, seperti rapat awal tahun ajaran, sosialisasi program sekolah, dan sesi konsultasi perkembangan siswa.
      4. Dokumentasi forum komunikasi siswa, seperti diskusi kelas, musyawarah OSIS, atau kegiatan mentoring antar siswa.
      5. Dokumentasi kegiatan kolaborasi antar guru, seperti kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) atau lesson study.
      6. Dokumentasi komunikasi antara guru dan siswa dalam bentuk refleksi kelas, diskusi terbuka, atau program bimbingan konseling.
      7. Grup WhatsApp atau platform komunikasi digital lainnya yang digunakan oleh guru, siswa, orang tua, dan tenaga kependidikan.
      8. Website sekolah atau media sosial resmi sekolah yang memuat informasi terkait kegiatan, pengumuman, dan interaksi antarwarga sekolah.
      9. Newsletter atau buletin sekolah yang diterbitkan secara berkala untuk menginformasikan perkembangan sekolah dan aktivitas siswa.
      10. Rapat-rapat
      11. Buku Tamu
      12. Sosial Media
    3. Indikator 3 (melakukan kolaborasi atau kemitraan dengan orang tua/wali dalam rangka mendukung penyelenggaraan layanan pendidikan)
      1. Dokumen Rencana Strategis Sekolah (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang mencantumkan program kemitraan dengan orang tua.
      2. Dokumentasi rapat rutin sekolah dengan orang tua/wali, seperti:
        1. Rapat awal tahun ajaran untuk sosialisasi program sekolah.
        2. Rapat bulanan atau triwulanan bersama komite sekolah.
        3. Forum diskusi orang tua dan guru terkait perkembangan siswa.
        • Jadwal dan daftar hadir kegiatan yang melibatkan orang tua, seperti:
          1. Sosialisasi kurikulum dan metode pembelajaran.
          2. Workshop parenting atau seminar pendidikan bagi orang tua.
          3. Pelatihan bagi orang tua terkait pendampingan belajar di rumah.
          • Dokumentasi keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti:
            1. Partisipasi dalam ekstrakurikuler atau kegiatan sekolah (contoh: peran serta orang tua dalam Hari Guru, peringatan Hari Kartini, atau lomba sekolah).
            2. Kegiatan bakti sosial atau gotong royong sekolah yang melibatkan orang tua.
            3. Program mentoring atau berbagi pengalaman oleh orang tua yang memiliki keahlian tertentu.
          • Daftar Hadir Kunjungan orang tua ke sekolah
          • Kemitraan Bersama Klinik IZZATI (Punya Orang Tua)
          • Kemitraan dengan Orang tua Siswa Yang Berprofesi Sebagai Polisi
          • Kemitraan dengan Orang tua Siswa Yang Memiliki usaha Catering
          • Kemitraan dengan Orang tua Siswa Yang Memiliki Sarana Villa
        • Indikator 4 (melakukan kemitraan dengan pihak-pihak lain dalam rangka mendukung penyelenggaraan layanan pendidikan)
          1. Dokumentasi kerja sama dengan institusi pendidikan lain, seperti:
            1. Kemitraan dengan perguruan tinggi dalam program magang, penelitian, atau pembinaan siswa.
            2. Kolaborasi dengan sekolah lain dalam kegiatan akademik atau ekstrakurikuler (lomba, seminar, studi banding).
          2. Bukti kemitraan dengan dunia usaha dan industri (DUDI) dalam:
            1. Program pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang melibatkan perusahaan.
            2. Kunjungan industri atau program magang bagi siswa.
            3. Sponsorship atau dukungan dari perusahaan dalam kegiatan sekolah.
          3. Dokumentasi kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga terkait, seperti:
            1. Kerja sama dengan dinas pendidikan, kepolisian, TNI, atau instansi lain dalam kegiatan sosialisasi, pelatihan, atau seminar.
            2. Program bantuan atau hibah dari pemerintah untuk pengembangan sekolah.
          4. Bukti kolaborasi dengan komunitas, seperti:
            1. Kegiatan literasi bersama komunitas pegiat literasi.
            2. Program lingkungan hidup dengan organisasi pecinta alam atau komunitas peduli lingkungan.
            3. Kegiatan sosial bersama yayasan atau lembaga sosial lainnya.
          5. Kerjasama dengan Puskesmas (MoU)
          6. Kerjasama dengan Kepolisian (MoU)
          7. Kerjasama dengan RW
          8. Kerjasama dengan Kelurahan
          9. Kerjasama dengan Persinas (MoU)
          10. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi
          11. Kerjasama dengan Kejaksaan
          12. Kerjasama dengan Bimbel Neutron
          13. Kerjasama Insidental
        • Indikator 5 (melaksanakan evaluasi/refleksi berbasis data dengan melibatkan murid, guru, tenaga pendidikan, dan orang tua)
          1. Dokumen hasil asesmen dan refleksi siswa, seperti:
            1. Kuesioner kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan lingkungan sekolah.
            2. Jurnal refleksi siswa mengenai pengalaman belajar.
            3. Hasil wawancara atau diskusi kelompok terarah (FGD) dengan siswa.
          2. Dokumentasi refleksi guru dan tenaga kependidikan, seperti:
            1. Hasil refleksi individu guru terhadap praktik mengajar.
            2. Laporan hasil diskusi guru dalam forum MGMP atau lesson study.
            3. Evaluasi kinerja tenaga kependidikan berdasarkan survei atau wawancara.
          3. Dokumen evaluasi partisipatif yang melibatkan orang tua, seperti:
            1. Hasil survei kepuasan orang tua terhadap layanan pendidikan di sekolah.
            2. Notulen pertemuan antara sekolah dan komite sekolah/orang tua.
            3. Rekapitulasi masukan dari orang tua terkait proses pembelajaran dan layanan sekolah.
          4. Laporan hasil refleksi sekolah secara keseluruhan, yang mencakup analisis data dari berbagai sumber (murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua).
          5. Mengisi Google form Link No. 7 (Tentang literasi, numerasi, 29 Karakter, Kualitas Pembelajaran, iklim Keamanan Sekolah, Iklim Kebhinekaan, Kegiatan P5)
        • Indikator 6 (menyusun rencana kegiatan tahunan berdasar evaluasi/refleksi berbasis data)
          1. Dokumen resmi RKT sekolah yang disusun berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi.
          2. Dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang memuat RKT sebagai bagian dari strategi jangka menengah sekolah.
          3. Dokumen Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang mencantumkan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan tahunan.
          4. Matriks perencanaan program kerja sekolah yang menunjukkan kaitan antara evaluasi sebelumnya dan program yang dirancang.
          5. Menyusun RKT (Berdasarkan Rapor Pendidikan atau berdasarkan EDS) 
      3. Butir 7
        1. Indikator 1 (mengelola anggaran sekolah dan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan)
          1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang telah disusun berdasarkan perencanaan tahunan sekolah.
          2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang menjelaskan alokasi dana untuk setiap program/kegiatan.
          3. Dokumen Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) yang selaras dengan anggaran yang telah dirancang.
          4. Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah tentang Tim Pengelola Keuangan Sekolah yang bertugas mengelola anggaran.
          5. Dokumen pencatatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), atau dana hibah lainnya.
          6. Dokumen sumber pendanaan lainnya, seperti kontribusi komite sekolah atau CSR dari mitra eksternal.
          7. Bukti transfer atau pencairan dana dari pemerintah atau pihak terkait.
          8. Bukti realisasi anggaran sekolah, seperti:
            1. Rekapitulasi pengeluaran sekolah yang sesuai dengan RAPBS atau RKAS.
            2. Faktur, kuitansi, atau bukti pembayaran pengadaan barang/jasa.
            3. Dokumen pertanggungjawaban belanja (SPJ).
            4. Laporan penggunaan dana BOS yang telah diaudit.
            5. Laporan kas sekolah yang menunjukkan pemasukan dan pengeluaran secara transparan.
          9. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh anggaran sekolah, seperti:
            1. Laporan kegiatan akademik dan non-akademik yang menggunakan anggaran sekolah.
            2. Foto, video, atau berita acara pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RKAS.
          10. Laporan realisasi anggaran dan evaluasi keuangan sekolah, seperti:
            1. Laporan keuangan bulanan/triwulan/tahunan yang mencerminkan kesesuaian antara anggaran yang direncanakan dan yang direalisasikan.
            2. Laporan audit keuangan sekolah dari internal atau pihak eksternal (jika ada).
            3. Hasil monitoring dan evaluasi (Monev) penggunaan dana sekolah oleh kepala sekolah, komite sekolah, atau dinas pendidikan.
          11. Notulen rapat evaluasi keuangan sekolah yang melibatkan kepala sekolah, bendahara, komite sekolah, dan pihak terkait.
          12. Dokumen sosialisasi pengelolaan anggaran kepada warga sekolah, seperti:
            1. Publikasi RAPBS atau RKAS di papan pengumuman sekolah atau website sekolah.
            2. Laporan pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan kepada komite sekolah dan orang tua/wali murid.
          13. Dokumen RKAS
          14. Daftar Hadir & Foto kegiatan Penyusunan RKAS
        2. Indikator 2 (merencanakan anggaran sekolah yang disusun bersama dengan komite sekolah atau pihak terkait)
          1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang mencantumkan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunannya.
          2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang telah disusun berdasarkan hasil musyawarah dengan komite sekolah dan pihak terkait.
          3. Dokumen hasil analisis kebutuhan anggaran sekolah sebagai dasar penyusunan RKAS.
          4. Notulen rapat perencanaan anggaran sekolah yang menunjukkan partisipasi komite sekolah, kepala sekolah, bendahara sekolah, dan pihak lain yang berkepentingan.
          5. Daftar hadir rapat penyusunan anggaran sekolah yang mencantumkan nama dan tanda tangan peserta dari komite sekolah serta pihak terkait.
          6. Berita acara rapat perencanaan anggaran sekolah yang ditandatangani oleh kepala sekolah, perwakilan guru, dan komite sekolah.
          7. Dokumen persetujuan RAPBS/RKAS yang ditandatangani oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah.
          8. Publikasi hasil perencanaan anggaran di papan pengumuman sekolah, website sekolah, atau media sosial sekolah sebagai bentuk transparansi.
          9. Bukti penyampaian hasil penyusunan anggaran kepada dinas pendidikan atau pihak terkait.
          10. Dokumen RKAS Ditandatangani oleh Komite Sekolah & kepala Sekolah
          11. Daftar hadir & foto Penyusun RKAS
        3. Indikator 3 (merencanakan rencana anggaran sekolah dan menunjukkan sumber pendanaan beserta alokasi pemanfaatannya)
          1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang mencakup sumber pendanaan dan alokasi pemanfaatannya.
          2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang memuat rincian sumber dana dan peruntukannya sesuai dengan kebutuhan sekolah.
          3. Dokumen Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) yang menjelaskan program dan kegiatan sekolah beserta anggarannya.
          4. Dokumen pencairan dana dari pemerintah, seperti:
            1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
            2. Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).
            3. Dana hibah dari pemerintah daerah.
          5. Dokumen sumber pendanaan lainnya, seperti:
            1. Laporan kontribusi komite sekolah.
            2. Bantuan dari mitra eksternal atau program CSR perusahaan.
            3. Dana hasil kegiatan kewirausahaan sekolah (jika ada).
          6. Rekening sekolah dan laporan mutasi transaksi keuangan yang mencatat penerimaan dana.
          7. Laporan alokasi anggaran berdasarkan perencanaan, seperti:
            1. Pembelian buku, alat tulis, dan sarana pembelajaran.
            2. Penggajian tenaga pendidik dan kependidikan honorer.
            3. Pemeliharaan fasilitas sekolah (renovasi, kebersihan, keamanan).
            4. Kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan bakat siswa.
            5. Pengadaan teknologi pendidikan dan perangkat digital.
          8. Dokumen bukti pengeluaran, seperti:
            1. Faktur atau kuitansi pembelian barang dan jasa.
            2. Surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan dana BOS/BOP.
            3. Laporan penggunaan anggaran per semester atau tahunan.
          9. Dokumen RKAS (Sumber Pemasukan BOSP & IPP)
        4. Indikator 4 (mengelola anggaran yang dilaporkan secara berkala kepada pemangku kepentingan)
          1. Laporan Realisasi Anggaran Sekolah (bulanan, triwulanan, atau tahunan) yang membandingkan antara anggaran yang direncanakan dan yang telah direalisasikan.
          2. Laporan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS/BOP) sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang berlaku.
          3. Laporan kas sekolah yang mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran.
          4. Laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah yang mencakup sumber dana, alokasi, dan pemanfaatannya.
          5. Notulen rapat evaluasi keuangan yang melibatkan kepala sekolah, bendahara, komite sekolah, guru, dan tenaga kependidikan.
          6. Daftar hadir rapat pertanggungjawaban anggaran dengan tanda tangan peserta dari berbagai pemangku kepentingan.
          7. Berita acara penyampaian laporan keuangan yang ditandatangani oleh kepala sekolah dan perwakilan pemangku kepentingan.
          8. Dokumen pelaporan keuangan yang dikirim ke dinas pendidikan atau pihak terkait (jika ada ketentuan pelaporan resmi).
          9. Publikasi laporan keuangan sekolah, misalnya:
            1. Papan pengumuman sekolah.
            2. Website resmi sekolah atau media sosial sekolah.
            3. Buletin sekolah atau laporan tahunan sekolah.
          10. Dokumen sosialisasi hasil laporan keuangan kepada orang tua/wali murid, misalnya melalui pertemuan komite sekolah atau surat edaran.
          11. Dokumen RKAS (Dilaporkan secara berkala ke Yayasan Bertanda Tangan & Cabang Dinas)
          12. Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu pajak, Buku Pembantu bank, Buku Kas Tunai
      4. Butir 8
        1. Indikator 1 (menyusun perencanaan pengadaan sarana dan prasarana berdasar analisis kebutuhan pembelajaran)
          1. RKT & program sarana Prasarana berdasarkan analisis kebutuhan Belajar
          2. Mengisi Google Form Link No. 7 tentang Sarana Prasarana (masukan)
          3. Mengisi daftar hadir dan Foto kegiatan (Tgl 11 Maret)
        2. Indikator 2 (memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki secara optimal)
          1. Video Pembelajaran Penggunaan Sarana Prasarana baik Ekskul & Pembelajaran
          2. Pemanfaat Ruang Perpustakaan, Lab Komputer, Lapangan Olahraga, Masjid, 
          3. Jurnal Harian Penggunaan Lab
        3. Indikator 3 (memenuhi sarana dan prasarana untuk kebutuhan pembelajaran secara mandiri atau bermitra)
          1. Bermitra dengan SMP BIBS dalam Penggunaan Gedung Sekolah
        4. Indikator 4 (melaksanakan mekanisme pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah)
          1. SOP Penggunaan Sarana Prasarana
      5. Butir 9
        1. Indikator 1 (melakukan analisis karakteristik sekolah untuk penyusunan kurikulum sekolah)
          1. Analisis Karakteristik Siswa Guru Orang Tua & Sekolah melalui Google Form, Daftar Hadir & foto Kegiatan
          2. padlet.com
        2. Indikator 2 (mengembangkan kurikulum sekolah yang relevan dengan kebutuhan belajar murid dan merujuk pada kurikulum nasional)
          1. Dokumen KOSP Bab 1 Berisi landasan hukum
          2. Dashboard Dapodik menggunakan Kurikulum 2013, pada Rombongan belajar ada Struktur Kurikulum
        3. Indikator 3 (menyusun dan melaksanakan mekanisme evaluasi berkala untuk memastikan kurikulum di tingkat sekolah relevan dengan kebutuhan belajar murid)
          1. Membaca & Menela’ah KOSP
          2. Mengevaluasi Relevansi KOSP Melalui Google Form Link No. 7 ( Tgl 10 Maret )
          3. Mengisi Daftar Hadir dan Foto Kegiatan ( Tgl 10 Maret )
      6. Butir 10
        1. Indikator 1 (membangun sikap menghargai keberagaman murid)
          1. Program & Jurnal Kegiatan Ekskul 
          2. Tupoksi Tugas pokok dan fungsi dari Tim Pencegahan Penanganan Perundungan disatuan Pendidikan (TPPPSP)
          3. SOP TPPPSP
        2. Indikator 2 (mengenali keberagaman profil guru, tenaga kependidikan, dan murid)
          1. Data Profile Guru, Tendik, & Siswa Mengunduh dari Dapodik
          2. Database Peserta Didik
        3. Indikator 3 (membangun sikap menghargai kesetaraan gender guru, tenaga kependidikan, dan murid)
          1. Tugas & Pokok Guru (Tupoksi)
          2. Organigram Sekolah
          3. Pengelompokan Presentasi Belajar (Video Presentasi)
          4. Organigram Ekskul & Program Ekskul
      7. Butir 11
        1. Indikator 1 (memiliki kebijakan dan/atau prosedur yang mengakomodasi lingkungan belajar yang inklusif bagi berbagai kebutuhan belajar murid)
          1. SOP bagi siswa yang Berkebutuhan Khusus
          2. Program & Jurnal Kegiatan Ekskul
        2. Indikator 2 (melaksanakan program bagi guru, orang tua/wali, dan murid untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang beragam)
          1. Daftar hadir & Foto Kegiatan Sekolah yang melibatkan Orang Tua Siswa, Guru, & Siswa sendiri tentang Program Sekolah (Prestasi Siswa, Ekskul, Pembiasaan diri, Tahfizd, Pencak Silat)
        3. Indikator 3 (melaksanakan kegiatan yang memfasilitasi pembelajaran untuk murid dengan kebutuhan yang beragam)
          1. Pembelajaran berdiferensiasi
          2. Asesesmen Diagnostik/Awal
      8. Butir 12
        1. Indikator 1 (melaksanakan kebijakan dan program untuk mencegah dan menangani perundungan dan kekerasan lainnya)
          1. SK dari Kepala Sekolah tentang Tim Pencegahan Penanganan Perundungan di Satuan Pendidikan (TPPPSP) terdiri dari Guru, Orang Tua, Pamong, & Siswa
          2. Sosialisasi dari kepolisian Tim Pencegahan Penanganan Perundungan di Satuan Pendidikan (TPPPSP) Foto & Video
        2. Indikator 2 (memiliki guru dan tenaga kependidikan yang memahami tata laksana penanganan perundungan dan kekerasan lainnya)
          1. Tupoksi Tugas pokok dan fungsi dari Tim Pencegahan Penanganan Perundungan di Satuan Pendidikan (TPPPSP)
          2. Jurnal Kejadian Siswa & Penaganan
        3. Indikator 3 (melibatkan orangtua/wali dalam pencegahan dan penanganan perundungan dan kekerasan lainnya)
          1. SK dari Kepala Sekolah tentang Tim Pencegahan Penanganan Perundungan disatuan Pendidikan (TPPPSP) terdiri dari Guru, Orang Tua, Pamong, & Siswa
      9. Butir 13
        1. Indikator 1 (memiliki/menggunakan bangunan dengan kondisi baik (tidak rusak sedang dan/atau rusak berat)
          1. Data Sarana Prasarana Dapodik
          2. Foto & Video tentang Sarana Prasarana
        2. Indikator 2 (melaksanakan prosedur keselamatan murid melalui pengawasan dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana)
          1. SOP Penggunaan Sarana Prasarana 
          2. Rambu-rambu Jalur evakuasi
          3. Aturan Peminjaman & Pemakai alat Sarana Prasarana
        3. Indikator 3 (melaksanakan prosedur dan perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K))
          1. SOP P3K
          2. Alat Kesehatan di UKS
          3. Jurnal Kejadian Siswa di UKS
        4. Indikator 4 (melaksanakan prosedur simulasi evakuasi untuk ragam potensi bencana yang relevan dengan kondisi yang ada)
          1. Sosialisasi Imitigasi dari Bencana Alam
          2. SOP Jika terjadi Bencana Alam
      10. Butir 14
        1. Indikator 1 (melaksanakan program untuk menjaga kebugaran murid, guru, dan tenaga kependidikan)
          1. Senam Baroqah Setiap Hari Minggu (Foto & Video)
          2. Program Kebugaran harus masuk kedalam Matrik Program kerja sekolah
          3. Senam Bersama (Guru, Tendik & Siswa) 1 Bulan Sekali
          4. Kegiatan Jalan Bersama di hari Santri (Foto & Video)
          5. Menyusun Program Kebugaran
        2. Indikator 2 (menyediakan layanan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat)
          1. UKS Sekolah (Poskestren) harus menyusun Program UKS
          2. Foto & Video Kegiatan UKS
          3. Kerjasama UKS & Puskesmas (Foto & Video) Bukti MoU
          4. Kegiatan Puskesmas Di Sekolah (Foto & Video), Materi Pelatihan PHBS, Materi PPT, Tambah Darah,
        3. Indikator 3 (mendorong tersedianya pilihan makanan di lingkungan dan sekitar sekolah yang tidak mengandung pemanis buatan, zat pewarna dan pengawet makanan yang tidak aman)
          1. Makanan Berat untuk siswa disediakan oleh pihak Pesantren 3x Sehari
          2. Sosialisasi dari sekolah dan Puskesmas kepada siswa tentang Pentingnya Makanan & Minuman Yang Sehat
        4. Indikator 4 (melaksanakan program untuk membangun kesadaran tentang kesehatan mental pada murid, guru, dan tenaga kependidikan)
          1. Penyuluhan dari Kepolisian & Puskesmas
          2. Saat upacara bendera sebagai Pembina Upacara dari Kepolisian Atau TNI, Kejaksaan Negeri Cimahi
          3. Pembinaan dari yayasan, dari Cabang Dinas Pendidikan, dari Hotel
          4. Rapat Koordinasi Yayasan & Guru
        5. Indikator 5 (memberi kesempatan untuk kebutuhan istirahat dan bergerak aktif bagi murid, guru, dan tenaga kependidikan)
          1. Jadwal Pelajaran 
          2. Refreshing Guru, & Kependidikan
          3. Outing Kelas Perangkatan
        6. Indikator 6 (melaksanakan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan adiksi)
          1. Penyuluhan dari Puskesmas tentang Reproduksi (Foto & Video)
          2. Materi Bab Pernikahan
      11. Suparman

      Related Posts

      AKREDITASI PDM (PAUD, DASAR & MENENGAH)
      4/ 5
      Oleh
      Add Comments


      EmoticonEmoticon

      :)
      :(
      hihi
      :-)
      :D
      =D
      :-d
      ;(
      ;-(
      @-)
      :P
      :o
      :>)
      (o)
      :p
      (p)
      :-s
      (m)
      8-)
      :-t
      :-b
      b-(
      :-#
      =p~
      x-)
      (k)